Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja pada Pekerja di PT. Bata Merah Tahun 2025
Keywords:
beban kerja, stress kerja, pekerja produksiAbstract
Di Indonesia, isu stres kerja semakin menjadi perhatian. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan (2021), sekitar 50% pekerja di sektor manufaktur mengalami tingkat stres kerja yang tinggi akibat beban kerja yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan stres kerja pada pekerja produksi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilakukan di PT. Batu Bata Merah pada tanggal 12 hingga 16 April 2025. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja produksi yang bekerja di PT. Batu Bata Merah pada tahun 2024, yang berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, sehingga diperoleh 42 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri. Analisis data meliputi metode univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki beban kerja sedang (81,0%), sementara 9,5% mengalami beban kerja berat maupun ringan. Selain itu, sebagian besar responden mengalami stres kerja ringan (28,6%), dan 26,2% mengalami stres sedang. Ditemukan hubungan yang signifikan antara beban kerja dan stres kerja, dengan nilai p 0,012. Disarankan agar manajemen perusahaan lebih memperhatikan distribusi beban kerja di antara pekerja produksi. Evaluasi rutin terhadap sistem kerja diperlukan untuk memastikan keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kapasitas fisik serta mental karyawan. Lebih lanjut, perusahaan harus menyediakan waktu istirahat yang cukup, meningkatkan fasilitas tempat kerja, dan mendorong dukungan serta lingkungan kerja yang nyaman untuk mengurangi risiko stres terkait pekerjaan.