Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Esklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2021
Abstract
Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) di 6 negara berkembang resiko kematian bayi antara usia 9-12 bulan meningkat 40% jika bayi tersebut tidak di susui, untuk bayi berusia di bawah 2 bulan , angka kematian meningkat menjadi 80%. IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dapat mengurangi 22% kematian bayi 28 hari. ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terkait itu, ada suatu hal yang perlu disayangkan, yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga, dan masyarakat mengenai pentingnya ASI bagi bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun 2021. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross Sectional populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang datang membawa anaknya berobat usia 7-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi pada saat penelitian. Dari analisa data menunjukkan sebagian besar responden yang memberikan ASI Eksklusif 44,7 % dan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif 55,3 %,responden dengan pendidikan tinggi 65,8 % dan yang pendidikan rendah 34,2 %, ibu yang ibu yang usia tua 44,7% dan ibu yang usia muda 55,3%, ibu yang paritas tinggi 47,4% dan ibu yang paritas rendah 52,6%. Dari hasil uji Chi-Square ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan (P value = 0,000), Dari hasil uji Chi-Square ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan (P value = 0,003), Dari hasil uji Chi-Square ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan (P value = 0,00), untuk meningkatkan kesehatan bayi perlu ditingkatkan lagi penyuluhan-penyuluhan tentang ASI pada ibu-ibu yang sedang menyusui.