Hubungan Karakteristik Perawat dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruangan dengan Dokumentasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi

  • Nurhayati Universitas Adiwangsa Jambi

Abstrak

Belum tersosialisasi supervisi secara standar menurut program imaks care, kurangnya komitmen dari SDM (Karu) terhadap implementasi supervisi berjenjang, kurangnya Monev (monitoring dan evaluasi) dan belum ada reward dan punishment di ruang rawat inap terhadap pelaksanaan supervisi Karu serta pelaksanaan supervisi kepala ruangan hampir setiap hari dilakukan di setiap operan dinas atau tugas jaga namun tidak terstruktur dan hanya lisan saja sehingga pelaporan terhadap dokumentasi keperawatan kurang lengkap merupakan fenomena yang terjadi pada penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat dan kepala ruangan dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 dengan teknik total sampling. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan gambaran dokumentasi baik 89,5%, umur 45-59 tahun 57,1%, pendidikan jenjang S1/Ners 52,4%, masa kerja >10 tahun 83,8%, gambaran supervisi kepru baik 82,9%. Hasil uji chi square ada hubungan antara umur dengan dokumentasi keperawatan p-value (0,006), pendidikan p-value (0,016), masa kerja p-value (0,000), supervisi kepru p-value (0,000). Disarankan memberikan penghargaan bagi perawat yang telah berada di usia madya untuk meningkatkan motivasi dan kinerja, mendukung kebijakan pedoman penulisan dokumentasi askep, memberikan bimbingan dan pelatihan secara bertahap bagi perawat yang masih mempunyai masa kerja yang baru dalam pelaksanaan dokumentasi askep.

Diterbitkan
2022-12-06