Hubungan Pengetahuan, Motivasi dan Tersedianya Sarana Dengan Kepatuhan Petugas Kesehatan Dalam Penerapan Prinsip Universal Precaution
Abstrak
Tenaga kesehatan mempunyai risiko yang tinggi untuk menerima pajanan penyakit akibat adanya infeksi yang dapat mengancam keselamatannya saat berkerja. WHO mencatat kasus infeksi nosokomial didunia berupa penularan hepatitis B sebayak 66.000 kasus, hepatitis C sebanyak 16.000 dan 10.000 kasus penularan HIV. Ketidakpatuhan perawat dalam menerapkan universal precautions dalam memberikan asuhan keperawatan dapat meingkatkan dampak infeksi nosocomial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi dan tersedianya sarana dengan kepatuhan petugas kesehatan dalam penerapan prinsip universal precaution. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 02 – 11 Agustus 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2021 yang berjumlah 59 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 28 responden (73,7%), memiliki motivasi tinggi sebanyak 21 responden (55,3%), mengatakan tersedianya sarana sebanyak 28 responden (73,7%) dan tidak patuh dalam penerapan prinsip universal precaution sebanyak 20 responden (52,6%. Tidak ada hubungan pengetahuan (p=0,290), motivasi (p=0,344) dan tersedianya sarana (p=0,568) dengan kepatuhan petugas kesehatan dalam penerapan prinsip universal precaution karena p value = > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan, motivasi dan tersedianya sarana dengan kepatuhan petugas kesehatan dalam penerapan universal precaution. Untuk itu, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dengan melakukan pengawasan kerja agar seluruh intervensi-intervensi yang dilakukan diruangan bisa lebih terpantau serta sanksi jika melanggar standar operasional prosedur