HUBUNGAN KETERPAPARAN MEDIA INFORMASI DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERESIKO DIKALANGAN REMAJA DI RT 11 SURULANGUN KABUPATEN MURATARA PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2020

  • Devi Arista Universitas Adiwangsa Jambi
  • Resi Nabillah Yolanda Universitas Adiwangsa Jambi

Abstrak

Berdasarkan data dari SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) pada tahun 2017, menyebutkan bahwa sebagian besar remaja wanita sebanyak 80% dan pria sebanyak 84% telah melakukan aktivitas pacaran, kebanyakan wanita dan pria mengaku saat berpacaran melakukan aktivitas berpegangan tangan (64% wanita & 72% pria), berpelukan (17% wanita & 33% pria), cium bibir (30% wanita & 50% pria), meraba/diraba (5% wanita & 22% pria), serta 2% wanita dan 8% pria telah melakukan hubungan seksual. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja yang tinggal di RT 11 Surulangun sebanyak 36 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang. Teknik yang diambil secaratotalsampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji analisis ChiSquare.Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara keterpaparan media informasi dengan perilaku seksual beresiko dikalangan remaja di Rt 11 Surulangun dengan p-value 0,024 dan adanya hubungan antara peran petugas kesehatan dengan perilaku seksual beresiko dikalangan remaja di Rt 11 Surulangun dengan nilai p- value 0,012. Diharapkan agar tokoh masyarakat setempat khususnya ketua RT untuk bekerjasama dengan pihak tenaga kesehatan untuk memberikan serangkaian kegiatan penyuluhan ataupun konseling kepada remaja tentang kesehatan reproduksi remaja yang berkaitan dengan perilaku seksual beresiko dikalangan remaja, serta menghimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi remaja dalam penggunaan media informasi agar remaja dapat memanfaatkan media informasi untuk hal yang positif.

Diterbitkan
2021-05-18