Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Koto Baru Kota Sungai Penuh Tahun 2020

  • Rica Tri Septinora Universitas Adiwangsa Jambi

Abstract

Masalah masyarakat  sudah di anggap serius  bila  prevalensi kurus  antara  10.0-

14.0%, dan dianngap kritis bila besar dari 15.0%. Berdasarkan data yang diperoleh dari

Puskesmas Desa Koto Baru Kota Sungai Penuh   Tahun 2019 pada tahun 2019 cakupan balita kurus (BB/TB) sebanyak 15 orang dan (BB/U) sebanyak 18 orang. Tujuan penelitian

untuk melihat Faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Desa Koto Baru Kota

Sungai Penuh.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah  balita yang diambil dari jumlah kunjungan balita yang terdapat di

Desa Koto Baru Kota Sungai Penuh   Tahun 2019 sebanyak 733 balita. Jumlah sampel

dalam penelitian adalah 78 balita. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara quata sampling.  Penelitian  telah  dilakukan  pada  tanggal  26  Juni  sampai  3  Juli  2020  yang

bertempat di Puskesmas Desa Koto Baru Kota Sungai Penuh . Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan Antropometri dan kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini secara Univariat dan Bivariat.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar status gizi yang baik sebanyak 54

responden (69.2%), pendidikan tinggi terdapat 57 responden (73.1%), tidak bekerja sebanyak 47 (60.3%), balita diasuh oleh orang tua sebanyak 62 responden (79.5%). Uji statistic Ada hubungan yang signifikan pendidikan ibu (0,000), dan pekerjaan (0,000) dan Pola asuh (0.000) dengan Status Gizi pada Balita di Desa Koto Baru Kota Sungai Penuh Tahun 2020.

Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat melakukan konseling terhadap ibu yang mempunyai balita agar memperhatikan asupan nitrisi yang diberikan untuk balita dan mengikuti  kegiatan  posyandu  dan  penyuluhan  yang  diberikan  oleh  petugas  kesehatan.

Selain pemberian konseling pemberian bantuan makanan tambahan berupa roti pmt diharapkan masuk dalam program peningkatan di wilayah kerja Puskesmas.

.

Published
2021-12-30