Pengaruh Terapi Okupasi Melipat dan Menggunting Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Autis

  • Oril Ardianto Universitas Adiwangsa Jambi
Keywords: Occupational therapy, Teraphy for Autistic Children, fine motor development

Abstract

Kemampuan Motorik Halus pada anak yang mengalami gangguan Autisme masih belum berkembang dengan baik. Menurut penelitian Terapi Okupasi memberikan pengaruh kepada perkembangan motorik halus pada anak dengan gangguan autis. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design dengan pendekatan one grup pre-test sampai post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Autisme dengan jenjang SDLB dari kelas 4 sampai kelas 6 di wilayah SLB Negeri 02 Kota Jambi yang berjumlah 8 orang. Variabel akan diobservasi atau diukur terlebih dahulu (pre-test) kemudian diberikan treatmen dan setelah dilakukan treatmen lalu dilakukan pengukuran atau observasi (post-test) untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi okupasi terhadap upaya meningkatkan kemampuan gerak motorik halus pada anak autis di SLB Negeri 2 kota jambi. Hasil penelitian menunjukkan analisis perubahan nilai mean (rata-rata) konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan pengaruh Okupasi didapatkan nilai Pre-test yakni mean = 1,38 dan nilai Post-test mengalami perubahan yakni nilai mean = 1,50. Hasil uji statistic diperoleh p value 0,024 yang artinya ada pengaruh Terapi Okupasi terhadap perkembangan Motorik Halus pada anak Autis di SLB Negeri 02 Kota Jambi tahun 2021. Terapi okupasi sangat efektif diberikan untuk meningkatkan kemampuan gerak motorik halus anak autis sehingga bisa dilakukan sesering mungkin ketika dirumah.

Kata Kunci : Terapi Okupasi, Terapi Anak Autis, Perkembangan Motorik Halus. Abstract

Delicate motor skills in chindren whith autism may not have development well according to occupational therapy research that impair the development of a child with autism. The research use a pre-design with the approach of one group pretest to posttest. The population in this study is the entire student of SDLB with grades 4 to 6 in the SLB Negeri 02 Kota Jambi to the size 8 child. Variables will be assessed or quantified in braction followed treatment and then quantified in post-test bracation to see if the artificial therapy is affected by efforts to enhance the ability of fine motor activity in SLB Negeri 02 Kota Jambi. The results show analysis of the mean change in the value of the mean concentration before and after it has been given a pretest value to mean =1,38 and posttest to change the mean value =1,50. The results of a statistical test came from p-value 0.024, which suggests that occupational therapy affected the development of autic children in SLB Negeri 02 Kota Jambi Tahun 2021.

 

Kemampuan Motorik Halus pada anak yang mengalami gangguan Autisme masih belum berkembang dengan baik. Menurut penelitian Terapi Okupasi memberikan pengaruh kepada perkembangan motorik halus pada anak dengan gangguan autis. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design dengan pendekatan one grup pre-test sampai post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Autisme dengan jenjang SDLB dari kelas 4 sampai kelas 6 di wilayah SLB Negeri 02 Kota Jambi yang berjumlah 8 orang. Variabel akan diobservasi atau diukur terlebih dahulu (pre-test) kemudian diberikan treatmen dan setelah dilakukan treatmen lalu dilakukan pengukuran atau observasi (post-test) untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi okupasi terhadap upaya meningkatkan kemampuan gerak motorik halus pada anak autis di SLB Negeri 2 kota jambi. Hasil penelitian menunjukkan analisis perubahan nilai mean (rata-rata) konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan pengaruh Okupasi didapatkan nilai Pre-test yakni mean = 1,38 dan nilai Post-test mengalami perubahan yakni nilai mean = 1,50. Hasil uji statistic diperoleh p value 0,024 yang artinya ada pengaruh Terapi Okupasi terhadap perkembangan Motorik Halus pada anak Autis di SLB Negeri 02 Kota Jambi tahun 2021. Terapi okupasi sangat efektif diberikan untuk meningkatkan kemampuan gerak motorik halus anak autis sehingga bisa dilakukan sesering mungkin ketika dirumah.

Kata Kunci : Terapi Okupasi, Terapi Anak Autis, Perkembangan Motorik Halus. Abstract

Delicate motor skills in chindren whith autism may not have development well according to occupational therapy research that impair the development of a child with autism. The research use a pre-design with the approach of one group pretest to posttest. The population in this study is the entire student of SDLB with grades 4 to 6 in the SLB Negeri 02 Kota Jambi to the size 8 child. Variables will be assessed or quantified in braction followed treatment and then quantified in post-test bracation to see if the artificial therapy is affected by efforts to enhance the ability of fine motor activity in SLB Negeri 02 Kota Jambi. The results show analysis of the mean change in the value of the mean concentration before and after it has been given a pretest value to mean =1,38 and posttest to change the mean value =1,50. The results of a statistical test came from p-value 0.024, which suggests that occupational therapy affected the development of autic children in SLB Negeri 02 Kota Jambi Tahun 2021.

 

Published
2022-05-18