Gambaran Persepsi Perawat Terhadap Link And Match Pendidikan Keperawatan Dengan Institusi Pelayanan Kesehatan di Provinsi Jambi Tahun 2022

  • Aguspairi Universitas Adiwangsa Jambi
  • Marinawati Ginting Universitas Adiwangsa Jambi
  • Sondang Silitonga Universitas Adiwangsa Jambi

Abstract

Pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Republik Indonesia bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah terus berupaya agar kualitas pendidikan di Indonesia sejajar dengan kualitas pendidikan negara lain di dunia. Salah satu upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan adalah menyelaraskan pendidikan dengan dunia industri. Pemerintah mengeluarkan PP Nomor 29 tahun 1990 yang isinya antara lain  terkait instruksi untuk mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga siap kerja, menjadi dasar perancangan konsep link and match Sejak dirumuskan tahun 1993, realisasi “link and match” terus disempurnakan, mulai dari sistem ganda (magang) hingga kampus merdeka. Pendidikan tenaga kesehatan termasuk pendidikan keperawatan sejak awal berdiri sudah menerapkan kuriklum dengan menyelaraskan pendidikan dengan dunia industri khususnya industri pelayanan kesehatan.

Hasil analisis terlihat bahwa lulusan D.III keperawatan lebih banyak menyatakan sesuai (78,6%) antara ilmu yang diperoleh selama di kampus sesuai dengan praktik saat setelah bekerja di rumah sakit, jika dibandingkan dengan jenjang pendidikan D.V, S1 dan S2 keperawatan/kesehatan yang menyata-kan sesuai hanya 55,1%. Terkait dengan pengelolaan manajemen terlihat bahwa, sebagian besar (68%) responden menyatakan bahwa sesuai atau selaras antara ilmu yang diperoleh selama di kampus dengan pengelolaan manajemen di rumah sakit atau dengan kata lain sebagian besar resonden menyatakan ada  link and match dunia pendidikan dengan dunia kerja