Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan

  • Misli Afnam Universitas Adiwangsa Jambi
  • Dewi Riastawaty Universitas Adiwangsa Jambi
  • Yulidar Universitas Adiwangsa Jambi
  • Devi Arista Universitas Adiwangsa Jambi
Keywords: Pola Makan, aktivitas fisik, hipertensi

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa hipertensi adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian nomor 1 di dunia. Kejadian hipertensi terjadi karena pola makan yang tidak baik, waktu istirahat yang tidak cukup, kurang olahraga, merokok, minum-minuman beralkohol dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RS Bhayangkara dari tanggal 12 Februari 2024 sampai dengan 04 Maret 2024, dengan populasi seluruh penderita hipertensi yang datang berobat ke poliklinik penyakit dalam RS Bhayangkara sebanyak 212 dan jumlah sampel sebanyak 68 yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dengan melakukan pengukuran tekanan darah dan pengisian kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami hipertensi tingkat I sebanyak 33 responden (48,5%), memiliki pola makan yang kurang baik sebanyak 39 responden (57,4%) dan melakukan aktivitas fisik yang baik sebanyak 41 responden (60,3%). Ada hubungan pola makan terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan dengan nilai p 0,001 < 0,05. Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan dengan nilai p 0,727 > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola makan menjadi penyebab hipertensi pada pasien rawat jalan. Untuk itu, diharapkan dapat peningkatan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang pola makan dan aktivitas fisik yang baik sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya hipertensi.

Published
2024-07-29