Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi campak lanjutan pada balita di Kelurahan Kenali Besar Kota Jambi Tahun 2020
Abstract
Masalah vaksin campak lanjutan ini merupakan masalah yang tergolong masih baru dalam periode penerbitan beritanya, karenanya belum ada penelitian yang menggunakan metode dan teori yang sama dengan peneliti gunakan sehingga cakupan imunisasi campak lanjutan masih rendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2017 pemberian imunisasi campak lanjutan sebanyak 8861 balita (14.77%) dan pada tahun 2018 cakupan pemberian imunisasi campak lanjutan sebanyak 23525 balita (50.83%). Tujuan penelitian untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi campak lanjutan pada balita.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita di Kelurahan Kenali Besar sebanyak 908 ibu balita. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 responden, Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik simple random sampling. Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Kenali Besar Kota Jambi yang diperkirakan pada Tanggal 12 sampai 19 Maret 2020. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden mayoritas responden tidak melakukan sebanyak 32 (76.2%) responden, pengetahuan kurang sebanyak 25 (59.5%) responden, motivasi yang rendah sebanyak 29 (69.0%) responden, peran petugas kesehatan dengan baik yaitu sebanyak 21 (50.0%) responden. Uji statistic Ada hubungan yang signifikan pengetahuan (0,000), dan Motivasi (0,001) dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi campak lanjutan dan tidak ada hubungan peran petugas kesehatan (0,277) dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi campak lanjutan pada balita.
Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dan motivasi dengan pemberian imunisasi campak lanjutan, sedangkan peran petugas kesehatan tidak terdapat hubungan yang siginifikan. Maka upaya dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai imunisasi khususnya imunisasi lanjutan seperti campak dengan cara memperluas sasaran promosi kesehatan mengenai imunisasi lanjutan tidak hanya kepada ibu balita tetapi juga pada anggota keluarga lainnya seperti suami, orang tua dan mertua.