SELF EFFICACY RISIKO KRITIS HIPERTENSI PADA LANSIA PENDIRITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAAL LIMA KOTA JAMBI
Abstract
Beberapa hasil penelitian menyebutkan Self Efficacy sebagai salah satu metode yang dianggap mampu merubah perilaku pengetahuan dan kepatuhan berobat penderita hipertensi agar terhindar dari krisis hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan self efficacy dengan kejadian krisis hipertensi pada lansia. Metode kajian dengan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif survey baik data primer maupun data sekunder melalui kuesioner pada 133 responden yang diambil secara purposive sampling. Hasil Penelitian didapatkan dari 133 reponden ada 46,6 % responden penderita hipertensi berada pada tingkat risiko krisis hipertensi dengan Tekanan Diastolik > 100 mmHg dan Tekanan Sistolik > 180 mmHg, terbanyak pada lansia perempuan 64,7%. Ditemukan 37,7 % penderita krisis hipertensi dengan self efficacy baik dan 62,3 % lansia krisis hipertensi dengan self efficacy kurang baik. Analisa statistik bivariat didapatkan p-value 0.001 (<0.05) dengan QR: 3.527. Artinya ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan risiko krisis hipertensi pada lansia di Puskesmas Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dengan rasio kejadian krisis hipertensi 3 kali lipat cenderung berisiko terjadi pada lansia penderita hipertensi yang memiliki self efficacy kurang baik. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya peningkatan self efficacy lansia penderita hipertensi dimaksudkan agar mereka mampu berkontribusi bagi dirinya sendiri dalam mengatur prilaku kesehatan dan berbagai hal yang mendukung keberlangsungan kesehatannya, kepatuhan dalam pengobatan dan ketekunan kontrol kesehatan, sehingga sedini mungkin terdeteksi dan
terhindar dari ancaman krisis hipertensi.