Pengaruh Konsumsi Singkong Rebus dan Kentang Rebus Terhadap Penurunan Derajat Keasaman (PH) Saliva Pada Anak Usia 7-8 Tahun

  • Rizki Nurul Fatimah Prodi D III Teknik Gigi, Poltekkes Tanjungkarang

Abstrak

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh
manusia. Singkong (Manihot esculenta Crantz) dan
Kentang (Solanum tuberosum) merupakan makanan
yang kaya akan sumber karbohidrat. Singkong dan
kentang merupakan golongan karbohidrat polisakarida
jenis amilum (zat pati). Singkong dan kentang dapat
diolah dengan cara direbus. Pemanasan pada singkong
dan kentang yang direbus menyebabkan kandungan
glukosa pada pati dengan mudah dihidrolisis oleh enzim
amilase. Adanya keberadaan enzim amilase memberi
dampak yang berarti dalam menurunkan pH saliva.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
konsumsi singkong rebus dan kentang rebus terhadap
penurunan derajat keasaman (pH) saliva pada anak usia
7-8 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian
Eksperimental Semu (Quasi Experimental Design)
dengan rancangan Pretest and Posttest Design dan
perlakuan diberikan secara Cross Over Design.
Pengumpulan data menggunakan data primer yang
diperoleh langsung saat penelitian. Analisis data
menggunakan uji two way ANOVA (repeated measures).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi
penurunan pH saliva yang lebih besar pada kelompok
singkong rebus dibandingkan kelompok kentang rebus
pada menit ke 5 dan 10. Kesimpulan penelitian ini
adalah terjadi penurunan pH saliva setelah mengonsumsi
kentang rebus dan singkong rebus. Penurunan pH saliva
dapat berpengaruh terhadap resiko karies gigi.
Diharapkan perlu dilakukan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai dampak konsumsi kentang rebus
dan singkong rebus.

 

Diterbitkan
2022-07-13