Pengaruh Penerapan Positive Deviance terhadap Penanganan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Tempino Kecamatan Mestong Muaro Jambi
Keywords:
Positive deviance, Stunting, ToddlersAbstract
Stunting merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan manusia secara global. Pada saat ini terdapat sekitar 162 juta anak berusia dibawah lima tahun mengalami stunting. Muaro jambi masih menjadi temuan kasus tertinggi stunting. Untuk mengatasinya diperlukan penerapan yang dinyakini efektif dan berkelanjutan. Salah satu program penanggulangan masalah stunting yang ada yaitu positive deviance. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan positive deviance terhadap penanganan stunting pada balita. Desain penelitian ini menggunakan ekperimental dengan rancangan one group pra-post test design. Populasi penelitian ini sebanyak 85 balita, dan sampelnya 28 balita dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan berdasarkan kriteria penelitian yang sesuai untuk responden. Variabel independen adalah penerapan positive deviance dan variabel dependen adalah penanganan stunting pada balita. Data penelitian ini diambil dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistic Wilcoxon dengan nilai standar <0.05. Hasil penelitian terhadap 28 responden diketahui sejumlah 18 responden (64.3%) sebelum dilakukan penerapan positive deviance, melakukan penanganan balita stunting dalam ketegori kurang. Setelah penerapan positive deviance sebagian besar penanganan stunting pada balita dalam kategori baik yaitu sejumlah 15 responden (53.6%). Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan p-value 0.000 < nilai α = 0.05, jadi H0 ditolak yang berarti H1 diterima, sehingga ada pengaruh penerapan positive deviance terhadap penanganan stunting pada balita. Kesimpulannya ada pengaruh penerapan positive deviance terhadap penanganan stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Ranap Tempino.