Studi Kualitatif Pengalaman Wanita Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi di Desa Tempursari

Authors

  • dewi setyoningsih ITB AAS INDONESIA

Abstract

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program dari pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat membentuk manusia yang berkualitas dan dapat mengurangi kelahiran bayi serta kematian perempuan (ibu). Kematian yang terjadi pada perempuan dapat disebabkan karena jarak kehamilan yang dekat atau bahkan karena seringnya mengalami keguguran. Namun, program keluarga berencana hanya dipahami untuk dipakai perempuan saja, sehingga peranan keluarga menjadi tidak seimbang. Perempuan-perempuan di Desa Klampok tidak menyadari bahwa dia menjadi target sasaran pembangunan bangsa. Masyarakat hanya memahami bahwa tujuan keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi adalah untuk mensejahterakan masyarakat tanpa menyadari adanya ketidakadilan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan menjadi pemilik rahim bertanggung jawab terhadap fungsi reproduksinya. Alat-alat kontrasepsi yang tersebar pada masyarakat lebih banyak ditujukan untuk perempuan dan cocok digunakan Perempuan. Sehingga banyak masyarakat yang beranggapan bahwa masalah reproduksi dengan membatasi kehamilan dan kelahiran anak menjadi tanggung jawab Perempuan. Jenis penelitian ini adalah Studi Kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan pengetahuan dan pengalaman perempuan mengenai penggunaan  kontrasepsi. Informasi diperoleh melalui observasi  kehidupan perempuan dan wawancara terhadap lima orang perempuan pengguna alat kontrasepsi. Kontrasepsi meliputi suntikan, pil, implan, IUD, dan metode kontrasepsi mantap. Karena efektivitas alat kontrasepsi menimbulkan ketidaknyamanan bagi penggunanya, seringkali perempuan mengganti metode kontrasepsinya agar sesuai dengan tubuhnya. Sekalipun hal itu membuat seorang Perempuan tidak nyaman, namun mereka tetap bertahan karena tidak punya pilihan lain. Pengetahuan perempuan terhadap metode kontrasepsi masih sangat rendah, dan pengetahuan tersebut kebanyakan diperoleh melalui pengalaman orang tua dan saudara kandungnya. Pasangan (suami)  kurang terlibat, bahkan ada pasangan yang tidak mau mengetahui penggunaan kontrasepsi pasangannya (istri). Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan  metode kontrasepsi antara lain pengetahuan, masyarakat, pendidikan, dorongan dari keluarga dan pasangan, serta efek samping penggunaan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih jenis alat kontrasepsi yang digunakannya, namun mereka tidak berhak menolaknya, meskipun alat tersebut bisa berdampak membahayakan kesehatannya.

Downloads

Published

2025-02-19