Hubungan Kadar HbA1c, Umur, Lama Menderita Diabetes Melitus Terhadap Sindroma Mata Kering (Dry Eye Syndrome) pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2022

Authors

  • Nurhayati Universitas Adiwangsa Jambi
  • noviawati Universias Prima Indonesia
  • zulkifli adnan Universias Prima Indonesia

Keywords:

umur, kadar HbA1c, lama menderita, Diabetes Melitus

Abstract

Sindroma mata kering merupakan kelainan mata dengan gejala yaitu ketidaknyamanan, rasa sakit, kekeringan dan sensasi benda asing pada mata dan salah satu komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Kadar HbA1c, Umur, Lama Menderita Diabetes Melitus Terhadap Sindroma Mata Kering (Dry Eye Syndrome) Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tanggal 13-16 Agustus 2022. Populasi penelitian adalah adalah seluruh pasien yang berobat ke poli mata dan memiliki riwayat Diabetes Melitus tipe 2 yang memeriksa kadar HbA1c di RSUD  RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 100 orang. Sampel diambil dengan menggunakan total sampling. Analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden sebagian besar berusia 51-55 tahun sebanyak 64 responden (64,0%), sebagian besar kadar HbA1c responden termasuk dalam kategori tidak terkontrol (>6,5%) sebanyak 65 responden (65,0%), sebagian besar menderita Diabetes Melitus >10 tahun sebanyak 49 responden (49,0%) dan sebagian besar mengalami dry eye sindrome dengan kriteria panjang pembasahan ≤10 mm sebanyak 64 responden (64,0%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan umur (nilai p=0,049), kadar HbA1c (nilai p=0,003) dan lama menderita DM (nilai p=0,030) dengan sindroma mata kering (dry eye syndrome) karena nilai p<0,05. Faktor paling dominan mempengaruhi penggunaan KB pascasalin adalah persepsi dengan nilai p = 0,005. Diharapkan bagi tenaga kesehatan, diharapkan dapat melakukan konseling dan edukasi pada pasien dry eye mengenai bahaya dari komplikasi dry eye.

Downloads

Published

2022-05-18