https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/issue/feedNightingale: Journal of Nursing2024-08-29T10:24:29+00:00Ns Margareta Pratiwi, S.Kep., M.Kes.lppm@unaja.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Nightingale: Journal of Nursing</strong> adalah jurnal keperawatan yang berisi karya ilmiah bagi akademisi dan praktisi. Nightingale: Journal of Nursing menerima artikel penelitian dalam lingkup bidang keperawatan seperti manajemen keperawatan, keperawatan medikal bedah, keperawatan gawat darurat, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan keluarga, dan keperawatan komunitas.<br>Nightingale: Journal of Nursing diterbitkan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli.<br>Nightingale: Journal of Nursing mengundang peneliti dari seluruh bagaian yang ada di dunia untuk mengirimkan artikel penelitian asli, untuk dipublikasikan di jurnal ini. Semua Artikel diterbitkan segera setelah diterima. Penerbit Nightingale: Journal of Nursing adalah Universitas Adiwangsa Jambi.</p>https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1113FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) DI MASYARAKAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 20242024-07-29T03:30:07+00:00Matda Yunartha yunarthamatda@gmail.com<p>One form of community participation in carrying out early detection and monitoring of<br>NCD risk factors is through Posbindu PTM. Posbindu is a form of UKBM under the<br>guidance of the Community Health Center in controlling NCD risk factors which is<br>carried out in an integrated, routine and periodic manner. The aim of the research is to<br>find out what factors influence the use of Posbindu PTM in the community in the Paal<br>The sample was 106 respondents. Data was collected using a questionnaire. How to<br>analyze univariate and bivariate. The test used in this research is Chi-Square. The<br>results of this research showed that there was a relationship between knowledge (0.000),<br>attitude (0.0031), support from health workers (0.000) and family support (0.000) with<br>the use of Posbindu PTM. The Posbindu PTM activity is a very effective activity in<br>monitoring health status to control the incidence of Non-Communicable Diseases, so<br>there needs to be increased knowledge and support from various parties, including the<br>Health Service, Community Health Center, family support and the community itself.</p>2024-07-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1130PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL V KOTA JAMBI2024-07-31T11:59:05+00:00Arsia Dilla Pramita arsiadilla@gmail.com<p>Peningkatan prevalensi hipertensi berkaitan erat dengan pola hidup manusia. <br>Sehingga untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut dianjurkan beberapa hal <br>yang harus dilakukan salah satunya aktivitas fisik yang teratur yaitu senam <br>ergonomic. Metode penelitian quasy eksperimental desain two group pretest <br>posttest design yaitu untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap <br>penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini dilaksanakan <br>di Puskesmas Paal V Kota Jambi pada bulan Maret 2024. Populasinya adalah <br>seluruh pasien hipertensi yang berobat ke Puskesmas Paal V Kota Jambi yang <br>menderita hipertensi. Sampel berjumlah 25 orang sampel eksperimen dan 25 <br>orang sampel kontrol. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive <br>sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji wilxocon signed test.<br>Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok intervensi <br>didapatkan pengaruh senam ergonomic terhadap tekanan darah sistole dan <br>diastole sebelum dan sesudah intervensi senam ergonomic dengan p-value dari <br>awal < 0,05. Pada kelompok kontrol didapatkan tidak ada pengaruh senam <br>ergonomic terhadap tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah <br>tanpa intervensi senam ergonomic dengan p-value dari awal >0,05. <br>Kesimpulannya ada pengaruh kelompok intervensi yang diberikan senam <br>ergonomik terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. <br>Diharapkan agar petugas kesehatan dan dinas kesehatan terkait untuk <br>memberikan intervensi senam ergonomic sebagai kegiatan rutin di Posyandu <br>lansia sebagai penatalaksanaan pengendalian hipertensi.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1133GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TENTANG PERAWATAN KAKI2024-07-31T13:54:26+00:00Risna Meliyanirisnameliyani63@gmail.com<p>Pengetahuan merupakan faktor penting dalam membentuk perilaku dan sifat seseorang guna meningkatan derajat kesehatan. Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Tingginya prevalensi penderita diabetes melitus tidak lepas dari pengetahuan pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien diabetes mellitus terhadap perawatan kaki. Hasil penelitian gambaran tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus tentang perawatan kaki sebanyak 70 responden, pengetahuan baik 8 (11.4%) pengetahuan cukup 35(%) dan pengetahuan kurang 27 (38,6%) Diharapkan agar petugas kesehatan dan dinas kesehatan terkait untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya Pengetahuan terhadap perawatan kaki pada pasien Diabetes Melitus. </p>2024-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1150PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONDOK TINGGI KOTA SUNGAI PENUH2024-08-15T13:14:35+00:00Nurhayatimsnurhayati.24@gmail.com<p>Data Januari – Agustus tahun 2023 khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Tinggi menempati peringkat 1 (satu) kasus Osteoarthritis yaitu 208 kasus. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain Pre Expereiment dengan metode One Group pretest-posttest design yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan ROM Aktif terhadap perubahan skala nyeri pada lansia dengan Osteoarthritis. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 05-11 Februari 2024 di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Tinggi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Osteoarthritis yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh dengan jumlah 203 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 responden dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan lembar observasi dan pengukuran nyeri menggunakan skala nyeri NRS (Numeric Rating Scale). Data yang terkumpul dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji wilxocon. Berdasarkan uji pengaruh dengan menggunakan uji wilxocon diketahui bahwa nilai signifikan p-value sebesar 0,000 dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif pemberian latihan Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Lansia Dengan Osteoarthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh. Diharapkan agar responden melakukan Range Of Motion Excercise sesuai prosedur yang telah dijelaskan oleh peneliti agar dapat mengurangi derajat nyeri sendi yang dialami.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1153SELF EFFICACY RISIKO KRITIS HIPERTENSI PADA LANSIA PENDIRITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAAL LIMA KOTA JAMBI2024-08-15T13:42:30+00:00IswadiIswadi.rg@gmail.comMarnasIswadi.rg@gmail.com<p>Beberapa hasil penelitian menyebutkan Self Efficacy sebagai salah satu metode yang dianggap mampu merubah perilaku pengetahuan dan kepatuhan berobat penderita hipertensi agar terhindar dari krisis hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan self efficacy dengan kejadian krisis hipertensi pada lansia. Metode kajian dengan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif survey baik data primer maupun data sekunder melalui kuesioner pada 133 responden yang diambil secara purposive sampling. Hasil Penelitian didapatkan dari 133 reponden ada 46,6 % responden penderita hipertensi berada pada tingkat risiko krisis hipertensi dengan Tekanan Diastolik > 100 mmHg dan Tekanan Sistolik > 180 mmHg, terbanyak pada lansia perempuan 64,7%. Ditemukan 37,7 % penderita krisis hipertensi dengan self efficacy baik dan 62,3 % lansia krisis hipertensi dengan self efficacy kurang baik. Analisa statistik bivariat didapatkan p-value 0.001 (<0.05) dengan QR: 3.527. Artinya ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan risiko krisis hipertensi pada lansia di Puskesmas Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dengan rasio kejadian krisis hipertensi 3 kali lipat cenderung berisiko terjadi pada lansia penderita hipertensi yang memiliki self efficacy kurang baik. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pentingnya peningkatan self efficacy lansia penderita hipertensi dimaksudkan agar mereka mampu berkontribusi bagi dirinya sendiri dalam mengatur prilaku kesehatan dan berbagai hal yang mendukung keberlangsungan kesehatannya, kepatuhan dalam pengobatan dan ketekunan kontrol kesehatan, sehingga sedini mungkin terdeteksi dan <br>terhindar dari ancaman krisis hipertensi.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1159HUBUNGAN POLA MAKAN DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA JAMBI2024-08-28T14:45:48+00:00Sondang Selviana Silitongaselvianasondang@gmail.comZaimah hilalzaimah.hilal@gmail.comIsmail Usmanselvianasondang@gmail.comRahman Setiawanselvianasondang@gmail.com<p>Dispesia adalah kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, ketidaknyamanan di perut bagian atas, seperti perasaan kenyang, tidak nyaman, kenyang, kembung, mulas, bersendawa, mual, muntah, atau nyeri. Terdapat beberapa faktor penyabab dyspepsia salah satu diantarana pola makan dan tingkat stress. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan tingkat stress dengan kejadian dyspepsia di ruang rawat inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, cara oengambilan sampel total sampling diperoleh sebanyak 20 responden pasien dyspepsia, dan dilakukan uji univariat dengan deskriptif frekuensi serta uji bivariate dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui pola makan dengan kejadian dyspepsia (p value 0,013), tingkat stres dengan kejadian dyspepsia (p value 0,002), artinya ada hubungan yang signifikan antara pola makan dan tingkat stress dengan kejadian dyspepsia pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Royal Prima Jambi. Kesimpulan penelitian diketahui pola makan teratur dan manajemen stress merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani kejadian dyspepsia.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/NJN/article/view/1161PENGARUH REBUSAN DAUN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL LIMA KOTA JAMBI2024-08-29T10:24:29+00:00Paranita Utamaparanitaoetama@gmail.comYeti Indrawati paranitaoetama@gmail.comMelly Mirandaparanitaoetama@gmail.comBenny Hartonoparanitaoetama@gmail.comPela Meyadsaparanitaoetama@gmail.comDesi Primayaniparanitaoetama@gmail.comRudi Asmajayaparanitaoetama@gmail.com<p><em>World Health Organization</em> (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah menjadi 29,2 % di tahun 2030 warga dunia terkena hipertensi. Pada penderita hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik atau dilakukan penanganan yang tepat dapat menimbulkan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebusan daun seledri <em>(Apium graveolens l)</em> terhadap penurunan tekanan darah di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Lima Kota Jambi. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan jenis desain penelitian <em>pra-eksperiment design</em> <em>one group pre test – post test </em> Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Paal Lima yaitu sebanyak 377 penderita. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 40 orang dengan menggunakan teknik sampling <em>purposive sampling</em>. Pada variabel tekanan darah, instrument penelitian yang digunakan yaitu tensi meter dan stetoskop. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan rebusan daun seledri rata-rata tekanan darah sistole adalah 168,42 dan rata-rata tekanan darah diastole adalah 92,42. Sedangkan sesudah diberikan rebusan daun seledri rata-rata tekanan darah sistole adalah 160,41 dan rata-rata tekanan darah diastole adalah 87,92. Ada pengaruh rebusan daun seledri <em>(Apium graveolens l)</em> terhadap penurunan tekanan darah dengan p value = 0,000 < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun seledri dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran untuk mempertimbangkan terapi non farmakologis seperti menggunakan obat-obatan herbal yang salah satunya adalah rebusan daun seledri sebagai penurun tekanan darah.</p>2024-07-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024