Model Regresi Faktor Penentu Yang Dominan Mempengaruhi Kualitas Tidur Perawat Shift Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pertamedika

  • Iswadi Universitas Adiwangsa Jambi
  • Aguspairi Universitas Adiwangsa Jambi

Abstrak

Petugas rumah sakit dituntut mampu memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat secara konsisten dan mampu menerapkan kewaspadaan universal serta menjamin keselamatan pasien selama dalam layanan. Faktor kelalaian, kelelahan sering menjadi pemicu utama terjadinya insiden keselamatan pasien. Kelalaian dan kelelahan tersebut sering dikaitkan dengan pelayanan 24 jam yang terus-menerus. Ketidak mamuan memjaga kualitas tidur dapat berdampak pada penurunan konsentrasi kerja. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan faktor penentu yang dominan dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur perawat yang bekerja secara shif di Rumah Sakit. Metode kajian dengan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Data primer diperoleh melalui kuesioner pada sampel 57 responden, sementara data sekunder telaah dokumen file kepegawaian. Hasil kajian analisa bivariat menunjukkan dari lima variabel faktor yang mempengaruhi kualitas tidur didapatkan faktor laterasi tidur nilai p value 0.005 < 0.05, durasi tidur nilai p value 0.017 < 0.05, efisiensi tidur nilai p value 0.002 < 0.05, gangguan tidur nilai p value 0.000 < 0.05, dan disfungsi aktivitas sehari-hari nilai p value 0.000 < 0.05 artinya semua variabel berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas tidur perawat shif. Selanjutnya dilakukan analisa multivariat model regresi logistik didapatkan variabel efisiensi tidur merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kualitas tidur perawat shift dengan OR: 58.510 (95 % CI: 2.750-1244.999) dan p value 0,009 yang artinya kualitas tidur perawat shift kecenderungan 58.510 kali dipengaruhi oleh variabel efisiensi tidur bila dibandingkan dengan variabel lain. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa perawat shif yang memiliki kualitas tidur yang buruk sangat dipengaruhi oleh efisiensi tidur yang tidak baik, cenderung menyebabkan kelelahan dan kelalaian kerja, sehingga berdampak pada penurunan kewaspadaan standar dan patien safety.

Diterbitkan
2023-07-31