Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pendidikan Seks Pada Anak Autisme Usia Remaja
Abstract
Autisme merupakan kondisi dimana individu lebih tertarik dengan dunianya sendiri. Masa pubertas pada remaja autisme menyebabkan minat terhadap lawan jenis dan hasrat seksual meningkat. Ketidakmampuan mengontrol keadaan ini menyebabkan mereka mengekspresikan dengan perilaku yang tidak tepat sehingga meningkatkan resiko menjadi korban dan pelaku pelecehan seksual. Diperlukan upaya mengarahkan remaja autisme dalam mengekspresikan hasrat seksual mereka dengan tepat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan seksualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pendidikan seks pada anak autisme usia remaja. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan 30 responden dengan teknik sampling jenuh dan dianalisa secara univariat. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden diketahui 66,7% bekerja, pendidikan terakhir 63,3% tamatan SMA/SLTA, 70,0% berada dalam rentang usia dewasa madya (36-45) tahun. Karakteristik anak responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan 76,7% laki-laki, dengan rata-rata berusia 15,3667 tahun. Tingkat pengetahuan mayoritas responden dalam kategori cukup sebanyak 53,3%, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang mengajarkan nama anggota tubuh dengan nama antomi sebenarnya. Berdasarkan hasil ini diharapkan institusi pendidikan dan tempat penelitian dapat bekerjasama guna meningkatkan pengetahuan ibu tentang pendidikan seks pada anak autisme usia remaja khususnya materi tentang mengajarkan nama anggota tubuh dengan nama antomi sebenarnya.