Faktor Risiko Abortus Di Indonesia Tahun 2014-2023: STUDI META ANALISIS
Abstrak
Abortus sering dikaitkan dengan kasus perdarahan dan kematian pada ibu
hamil. Angka kejadian abortus di Indonesia mencapai 2,3 juta setiap tahunnya.
Studi meta analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab abortus di
Indonesia dari tahun 2014 hingga tahun 2023. Studi ini dilakukan dengan
mengumpulkan artikel pada jurnal ilmiah nasional resmi melalui aplikasi google
scholar yang berkaitan dengan faktor kejadian abortus disebagian besar provinsi
di Indonesia mulai tahun 2014 hingga tahun 2023. Hasil penelitian mendapatkan
67 artikel yang berasal dari 21 provinsi di Indonesia dan melibatkan 13.105 total
sampel. Hasil analisis mendapatkan Delapan Belas faktor penyebab tertinggi
abortus di Indonesia dari tahun 2014 hingga 2023 yaitu: umur ibu saat hamil (46
simpulan), paritas (30 simpulan), anemia (12 simpulan), riwayat abortus (12
simpulan), jarak kehamilan (11 simpulan), pekerjaan (8 simpulan), tingkat
Pendidikan (5 simpulan), status gizi (4 simpulan), penyakit penyerta (3 simpulan),
hipertensi (3 simpulan), Hemoglobin (3 simpulan), usia kehamilan (2 simpulan),
gravida (2 simpulan), status ekonomi (1 simpulan), intranatal care (1 simpulan),
nutrisi (1 simpulan), rokok (1 simpulan), dan alcohol (1 simpulan).
Simpulan penelitian ini ialah usia dan paritas merupakan faktor penyebab
abortus yang utama di Indonesia. Dengan diketahui delapan belas faktor penyebab
tertinggi abortus ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi tenaga kesehatan dalam
mengambil keputusan dalam hal edukasi kepada masyarakat sehingga diharapkan
angka kejadian abortus dan kematian ibu hamil dapat diturunkan.