https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/issue/feed JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) 2024-05-02T03:45:14+00:00 DIANE MARLIN lppm@unaja.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah jurnal kebidanan yang menerbitkan karya ilmiah bagi akademisi, dan praktisi. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak dapat diakses terbuka, menerima artikel penelitian original dan relevan dalam ruang lingkup kesehatan Ibu dan Anak sepanjang siklus daur kehidupan wanita. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak ini diterbitkan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak menyambut dan mengundang para peneliti dari seluruh dunia untuk mengirimkan artikel penelitian asli, untuk dipublikasikan di jurnal ini. Semua Artikel diterbitkan segera setelah diterima. Penerbit Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak adalah Universitas Adiwangsa Jambi.</p> https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/1003 Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting 2024-05-02T03:39:02+00:00 Revita Susanti revitasusantii17@gmail.com <p>Stunting merupakan salah satu indikator mengenai penurunan produktivitas masyarakat suatu negara pada masa yang akan datang. Stunting merupakan kondisi tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia). Pada tahun 2022, secara global, sebanyak 148,1 juta anak usia kurang dari 5 tahun mengalami stunting. Mayoritas berada di Asia (52%) dan Afrika (43%). Data dari Riskesdas, angka kejadian balita pendek dan sangat pendek di Indonesia adalah 30,8% pada tahun 2018. Hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2023 menunjukkan angka kejadian stunting di Indonesia sebanyak 21,6% pada 2022 yang masih jauh dari target penurunan prevalensi stunting yaitu hingga 14% pada 2024. Stunting disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah riwayat berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR yaitu berat bayi lahir kurang dari 2.500 gram akan membawa risiko kematian, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk dapat berisiko menjadi pendek jika tidak tertangani dengan baik. Mengetahui hubungan antara Riwayat Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional serta dilakukan di Puskesmas Rongkop dan Puskesmas Gedangsari II Kabupaten Gunungkidul. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu dan anaknya yang berusia 6-12 bulan dengan sampel berjumlah 98 responden menggunakan quota sampling. Variabel independent adalah riwayat berat badan lahir rendah dan variabel dependent adalah kejadian stunting. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji Fisher Exact. Dari 98 anak, sebagian besar anak tidak memiliki riwayat BBLR yaitu sebanyak 85 responden (86,7%) dan sebagian besar anak tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 88 responden (89,8%). Hasil uji bivariat menunjukan bahwa dari 13 anak yang memiliki riwayat BBLR terdapat 2 anak (15,4%) yang mengalami stunting dan 11 anak (84,6%) tidak mengalami stunting. Dari 85 anak yang tidak memiliki riwayat BBLR terdapat 77 anak (90,6%) tidak mengalami stunting dan sebanyak 8 anak (9,4%) mengalami stunting. Hasil&nbsp; uji Fisher Exact diperoleh nilai <em>r</em>-value = 0,618 (<em>r</em> &gt; 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat BBLR dengan kejadian stunting.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/978 Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja putri Tentang Tablet FE Untuk Mencegah Anemia di SMK Negeri 1 Rengat Tahun 2023 2024-05-02T03:40:10+00:00 Megawati izzawaty.arlis@gmail.com Izzawati Arlis izzawaty.arlis@gmail.com Monifa Putri izzawaty.arlis@gmail.com <p><strong>LATAR BELAKANG</strong></p> <p>Angka kejadian anemia di Indonesia pada remaja mencapai 32% dimana sebanyak 3 sampai 4 dari 10 remaja mengalami anemia. Anemia pada remaja merupakan masalah yang masih perlu diperhatikan di Indonesia, hal ini karena dampak dari anemia itu sendiri yang dapat mengganggu status kesehatan dan produktivitas dari remaja anemia di akibatkan kekurangan zat besi (Fe) dan suatu keadaan dimana kadar haemoglobin dalam darah kurang dari normal.Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lemas, lesu, letih, lelah dan cepat lupa sehingga akan berakibat menurunkan prestasi belajar dan produktivitas kerja serta dapat menurunkan daya tahan tubuh.</p> <p><strong>TUJUAN PENELITIAN</strong></p> <p>Untuk mengetahui tentang pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja putri tentang tablet Fe untuk mencegah anemia di SMK Negeri 1 Rengat Tahun 2023.</p> <p><strong>METODE PENELITIAN</strong></p> <p>Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian <em>quasy experimental</em> <em>study </em>dengan <em>One Group Pre Test-Pos Test Design.</em> Desain ini menggunakan<em> pre Test</em> yang digunakan sebelum diberi perlakuan. Hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Rengat, Tahun 2023 pada bulan Maret 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMK Negeri 1 Rengat tahun 2023. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh antara variabel <em>independent</em> (pengaruh penyuluhan) dengan variabel <em>dependent </em>(pengetahuan remaja tentang tablet Fe).</p> <p>Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 12 sebanyak 188 remaja putri. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 remaja putri pengambilan sampel menggunakan teknik <em>accidental sampling</em></p> <p><strong>HASIL PENELITIAN</strong></p> <p>Hasil penguji statistic menggunakan <em>t-test </em>dengan aplikasi SPSS<sup>22</sup> didapatkan hasil p-0,000&lt;0,05 yang mana Ha diterima Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang tablet Fe untuk mencegah anemia di SMK Negeri 1 Rengat Tahun 2023.</p> <p><strong>Kata Kunci : <em>Pengetahuan, Tablet Fe, Anemia</em></strong></p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/1006 Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Remaja Putri Pada Siswi Kelas VII SMPN 14 Kota Pekanbaru Tahun 2023 2024-05-02T03:36:49+00:00 Anugerah Humairah nunuk90@gmail.com Shelly Puspa Anggraini Nunuk90@gmail.com Idri Iqra Fikha Nunuk90@gmail.com <p>Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang mana rentang usia 10-19 tahun, masa tersebut membentuk pondasi kehidupan reproduksinya. Data Riskesdas 2018 menggambarkan provinsi Riau adalah salah satu provinsi dengan&nbsp;&nbsp; <em>prevalensi </em>status gizi (IMT/U Z-Skor) pada remaja usia 13-15 tahun sangat kurus 2,68%. Sedangkan untuk di Kota Pekanbaru <em>prevalens</em><em>i</em> status gizi (IMT/U Z-Skor) pada remaja usia 13-15 tahun sangat kurus 3,69%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi bagi remaja putri serta faktor-faktor yang berpengaruh.</p> <p>Metodelogi penelitian ini menggunakan desain “<em>crossectional</em>” Populasi penelitian adalah siswi kelas VII SMPN 14 Pekanbaru. Dari 111 orang yang berhasil di data 92 orang, sampel penelitian sama dengan populasi. Tehnik pengambilan sampel secara purporsiv. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai September 2023.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan status gizi remaja putri &lt; normal 29,3%, pendidikan ibu &lt; SLTP 82,6%, Pekerjaan Ayah sebagian besar non PNS 98,9%<strong>. </strong>Pendapatan &lt; UMR sebanyak 88%, Pola makan siswi &lt; 3 kali dalam sehari 55,4%. Pengetahuan siswi kurang tentang gizi remaja sebanyak (90,2%). Ada hubungan bermakna antara pendapatan dengan status gizi 0,694 artinya pendapatan orang tua dapat mencegah status gizi &lt; normal. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keadaan gizi remaja putri OR 1,5 artinya siswi dengan pengetahuan kurang tentang gizi remaja berisiko 1,5 kali lipat mengalami gizi kurang</p> <p>Kepada pihak sekolah disarankan dapat menyampaikan informasi formal melalui mata pelajaran terkait disekolah, mendatangkan nara sumber, serta menyebarluaskan informasi gizi bagi remaja putri melalui buku saku, brosur, leaflet, poster. Kepada puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan gizi remaja, menyebarluaskan informasi tentang status gizi remaja putri melalui poster, brosur, leaflet, dan melakukan kegiatan rutin penjaringan kesehatan terhadap remaja putri, melalui pengukuran BB, TB berkala, dan bila memungkinkan memberikan Makanan Tambahan dan Tablet Tambah Darah bekerjasama dengan komite sekolah, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/1004 Pengaruh Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ladongi Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur 2024-05-02T03:37:54+00:00 Juli Purnama afnisyalwa@gmail.com Nur Afni afnisyalwa@gmail.com <p>Masa keemasan (golden age) adalah masa kritis yang dimulai saat anak dalam kandungan dan berakhir saat anak berusia dua tahun. Anak-anak adalah aset yang sangat penting di masa depan dan akan melanjutkan perjuangan negara. Bayi usia 0 sampai 24 bulan berada pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, sehingga disebut dengan istilah “golden age”. Jumlah keterikatan antara ibu dan anak juga dipengaruhi oleh menyusui. ASI diberikan tanpa makanan tambahan selama 6 bulan. MP-ASI diberikan berdasarkan tahap perkembangan bayi. Gizi yang tidak adekuat dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) tidak&nbsp;&nbsp; tepat&nbsp;&nbsp; dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi menderita kurang gizi, pemberian yang terlalu dini juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Jika MP-ASI diberikan secara tepat dan efektif, maka kebutuhan gizi anak akan terpenuhi, dan anak akan berkembang secara optimal. Artinya ada keterkaitan antara penggunaan MP-ASI yang baik dengan kesehatan gizi bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ladongi Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur. Jenis penelitian ini Penelitian kuantitatif ialah suatu penelitian yang mencakup data-data yang berupa angka, menggunakan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan data primer. Populasi dalam penelitian ni adalah semua bayi di wilayah kerja Puskesmas Ladongi dan sampel dalam penelitian ini yaitu semua bayi yang berumur 6-12 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 73 orang dan tehnik pengambilan sampel Purposive Sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Regresi ordinal dengan software SPSS for windows. Hasil uji Regresi ordinal diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 &lt; 0,05, sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh Waktu Pemberian MP-ASI terhadap kejadian Status Gizi.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/956 Pengaruh Pemberian Bubur Kacang Hijau Dan Biskuit Terhadap Peningkatan Berat Badan Balita Gizi Kurang 2024-05-02T03:45:14+00:00 Putri Dewi Anggraini pu_3dewi@yahoo.com <p>Berat badan menurut umur merupakan salah satu indikator status gizi balita. Berat badan idealnya yang diukur minimal satu bulan sekali sehingga dapat terpantau secara terus menerus. Masalah yang di hadapi oleh bangsa indonesia adalah masalah gizi. Menurut WHO (World Health Organization) lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat (Kemenkes, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain penelitian one grup pre test post test design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 sampai 13 Februari 2023. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 18 balita yang mengalami gizi kurang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 18 balita yang mengalami gizi kurang, dimana 9 balita diberikan bubur kacang hijau dan 9 balita diberikan biskuit. penelitian ini sampel akan di ukur berat badannya terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan&nbsp; dan kemudain diberikan perlakuan selama 7 hari. pada hari ke-8 akan di ukur kembali berat badan balitanya. Data yang diperoleh dengan cara pengisian lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji T. Dari hasil penelitian ini didapatkan ada pengaruh pemberian bubur kacang hijau terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Siau Kecamatan Muara Siau Kabupaten Merangin Tahun 2023 dengan nilai p-value 0.005 dan didapatkan pemberia biskuit tidak ada pengaruh terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang di Wilayah Kerjas Puskesmas Muara Siau Kecamatan Muara Siau Kabupaten Merangin Tahun 2023 dengan nilai p-value 0.236. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan gambaran bagi puskesmas dalam mengatasi berat badan balita gizi kurang dengan cara pemberian bubur kacang hijau</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/971 Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Perumanas Kota Kendari 2024-05-02T03:43:23+00:00 Noviana Hikmawati novianahikmawati2@gmail.com Sulfianti A Yusuf sulfiantiayusuf@gmail.com Dian Rosmala Lestari dianrosmala15@gmail.com <p><em>Antenatal Care</em> (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) <em>Antenatal care </em>untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita&nbsp;&nbsp; hamil&nbsp;&nbsp; mau&nbsp;&nbsp; memeriksakan&nbsp;&nbsp; kehamilannya,&nbsp;&nbsp; bertujuan&nbsp;&nbsp; untuk&nbsp;&nbsp; mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat diketahui,&nbsp; dan&nbsp; segera&nbsp; dapat&nbsp; diatasi&nbsp; sebelum&nbsp; berpengaruh&nbsp; tidak&nbsp; baik&nbsp; terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan <em>antenatal care</em></p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/973 Pengaruh Pemberian Stimulus Terhadap Perkembangan Anak Usia 60-72 Bulan Di Tk Rumpun Tani Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi Tahun 2023 2024-05-02T03:41:49+00:00 Sonya Putri Amalia sonyaputri2200@gmail.com Diane Marlin sonyaputri2200@gmail.com Subang Aini Nasution sonyaputri2200@gmail.com Dwi Rahmawati sonyaputri2200@gmail.com Lismawati sonyaputri2200@gmail.com <p class="s19"><span class="s18"><span class="bumpedFont17">ABSTRAK</span></span></p> <p><span class="s20"><span class="bumpedFont17">Stimulasi merupakan perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak dan </span></span><span class="s21"><span class="bumpedFont17">stimulasi dapat diberikan oleh orang-orang yang berada disekitar lingkungan anak Mulai dari guru, pengasuh, keluarga serta orang yang paling dekat dengan anak yaitu orang tua. </span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">Desain penelitian yang digunakan adalah experimental dengan rancangan pretest-posttest on group design</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">.</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17"> Jumlah populasi 30 anak dengan Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">.</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan adanya perubahan jumlah responden sebelum dilakukan intervensi berupa pemberian stimulus didapatkan hasil 10 anak (33,3%) memiliki perkembangan tidak sesuai dan 20 anak(66,7%) memiliki perkembangan sesuai, sedangkan jumlah responden setelah dilakukan intervensi berupa pemberian stimulus perkembangan sesuai sebanyak 26 anak(86,7%) dan anak yang tidak sesuai sebanyak 4 anak (13,3%</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">). Hasil </span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">Wilcoxon menunjukkan p value sebesar 0,020&lt; α(0,05) yang berarti adanya pengaruh pemberian stimulus terhadap perkembangan anak</span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">. Hasil </span></span><span class="s20"><span class="bumpedFont17">dari penelitian ini adanya pengaruh pemberian stimulus terhadap perkembangan anak Di Tk Rumpun Tani Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. </span></span><span class="s21"><span class="bumpedFont17">Diharapkan untuk memberikan stimulasi yang sesuai dengan </span></span><span class="s21"><span class="bumpedFont17">usia</span></span><span class="s21"><span class="bumpedFont17">anak karena dengan memberikan stimulasi yang baik dapat mengoptimalkan pencapaian perkembangan anak</span></span><span class="s21"><span class="bumpedFont17">.</span></span></p> <p>&nbsp;</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/963 Faktor Pola Makan Balita dengan Status Gizi Balita di Desa Kalipucang Kabupaten Brebes 2024-05-02T03:44:17+00:00 Suci Fitriana Pramudya Wardani sucipramudyawardani@gmail.com <p>Gizi adalah proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar dapat menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam tubuh. Status gizi balita dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor pola makan balita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola makan dengan status gizi balita usia 1-3 tahun di Desa Kalipucang Kabupaten Brebes. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode <em>analitik survey</em>. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Populasi yang akan digunakan sebagai penelitian ada 200 balita 1-3 tahun di Desa Kalipucang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Penentuan jumlah sampel menggunakan 15% dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>accidental sampling</em> dengan jumlah sampel sebanyak 31 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistic <em>Chi-Square</em>. Hasil uji chi square didapatkan hasil <em>p= </em>0,004&lt;0,05, maka terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi balita 1-3 tahun di Desa Kalipucang Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Upaya peningkatan status gizi balita dapat dilakukan dimulai dari penguatan sistem ketahanan pangan nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia, hingga pemenuhan kecukupan gizi keluarga yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di Posyandu dan Puskesmas.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/1007 Hubungan Jenis Kelamin terhadap Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Tahun 2023 2024-05-02T03:34:34+00:00 Anjeli Ratih Syamlingga Putri anjeliratih1593@gmail.com <p>Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini masih cukup tinggi. Gizi merupakan suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Penanganan permasalahan status gizi harus memperhatikan faktor risiko dari munculnya permasalahan tersebut. Faktor penyebab masalah gizi yaitu&nbsp; jenis kelamin, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu berhubungan dengan status gizi pada anak usia sekolah. Untuk mengetahui tentang hubungan jenis kelamin terhadap status gizi pada anak sekolah dasar pada tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 012 Rengat pada bulan Mei 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah selruh&nbsp; siswa kelas 5 dan 6. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin terhadap status gizi pada anak SD Negeri 012 Rengat.&nbsp; Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 ssiswa dengan teknik total sampling.&nbsp; Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPPS dengan mengugunakan uji one sample t-test karena menggunakan data interval dan ration pada penelitan ini. Hasil penguji statistic menggunakan t-test dengan aplikasi SPSS22 didapatkan hasil p-0,000&lt;0,05 yang mana Ha diterima Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap status gizi pada siswa SD Negeri 012 Rengat.&nbsp;</p> 2024-02-23T01:49:08+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) https://ejournal.unaja.ac.id/index.php/KIA/article/view/1009 PENGARUH KOMBINASI HYPNOBREASTFEEDING DAN AROMATERAPI ROSE TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JULI KABUPATEN BIREUEN 2024-05-02T03:35:26+00:00 Siska Roza siskadestaroza@yahoo.com <p>Salah satu masalah yang sering terjadi pada masa menyusui yaitu masalah produksi ASI sehingga mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eklusif. Cakupan bayi mendapat ASI Eksklusif di Kabupaten Bireuen adalah 58,35%. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan melakukan Kombinasi Hybnobreastfeeding Dan Aromaterapi Rose. Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis Pengaruh Kombinasi Hybnobreastfeeding Dan Aromaterapi Rose Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Di wilayah Kerja Puskesmas Juli Kabupaten Bireuen Tahun 2023. Desain penelitian analitik eksperimental dengan pendekatan pretest-post test one group design. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 30 respoden. 15 orang sebagai kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Waktu Penelitian ini bulan Agustus – September 2023. Hasil penelitian didapatkan rata-rata intensitas produksi ASI pada ibu menyusui sebelum pada kelompok intervensi adalah 370,6 ml dan pada kelompok kontrol adalah 366,0 ml. Rata-rata intensitas produksi ASI pada ibu menyusui sesudah pada kelompok intervensi adalah 442,0 ml dan pada kelompok kontrol adalah 382,3 ml. Hasil uji statistik perbedaan intensitas produksi ASI pada ibu menyusui sebelum dan setelah intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000 (p &lt; 0,05). Kesimpulan ada perbedaan intensitas produksi ASI pada ibu menyusui sebelum dan setelah intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Dan disarankan kepada petugas kesehatan untuk dapat melakukan upaya untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)