Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Remaja Putri Pada Siswi Kelas VII SMPN 14 Kota Pekanbaru Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.35141/kia.v3i1.1006Keywords:
Gizi, IMT/U, Remaja PutriAbstract
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang mana rentang usia 10-19 tahun, masa tersebut membentuk pondasi kehidupan reproduksinya. Data Riskesdas 2018 menggambarkan provinsi Riau adalah salah satu provinsi dengan prevalensi status gizi (IMT/U Z-Skor) pada remaja usia 13-15 tahun sangat kurus 2,68%. Sedangkan untuk di Kota Pekanbaru prevalensi status gizi (IMT/U Z-Skor) pada remaja usia 13-15 tahun sangat kurus 3,69%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi bagi remaja putri serta faktor-faktor yang berpengaruh.
Metodelogi penelitian ini menggunakan desain “crossectional” Populasi penelitian adalah siswi kelas VII SMPN 14 Pekanbaru. Dari 111 orang yang berhasil di data 92 orang, sampel penelitian sama dengan populasi. Tehnik pengambilan sampel secara purporsiv. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai September 2023.
Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan status gizi remaja putri < normal 29,3%, pendidikan ibu < SLTP 82,6%, Pekerjaan Ayah sebagian besar non PNS 98,9%. Pendapatan < UMR sebanyak 88%, Pola makan siswi < 3 kali dalam sehari 55,4%. Pengetahuan siswi kurang tentang gizi remaja sebanyak (90,2%). Ada hubungan bermakna antara pendapatan dengan status gizi 0,694 artinya pendapatan orang tua dapat mencegah status gizi < normal. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keadaan gizi remaja putri OR 1,5 artinya siswi dengan pengetahuan kurang tentang gizi remaja berisiko 1,5 kali lipat mengalami gizi kurang
Kepada pihak sekolah disarankan dapat menyampaikan informasi formal melalui mata pelajaran terkait disekolah, mendatangkan nara sumber, serta menyebarluaskan informasi gizi bagi remaja putri melalui buku saku, brosur, leaflet, poster. Kepada puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan gizi remaja, menyebarluaskan informasi tentang status gizi remaja putri melalui poster, brosur, leaflet, dan melakukan kegiatan rutin penjaringan kesehatan terhadap remaja putri, melalui pengukuran BB, TB berkala, dan bila memungkinkan memberikan Makanan Tambahan dan Tablet Tambah Darah bekerjasama dengan komite sekolah, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat.